Pemutih gigi, perlukah??
Beberapa teman menanyakan bagaimana cara membuat gigi lebih putih. Memang untuk menunjang penampilan, gigi yang terlihat lebih putih diidam-idamkan karena bisa meningkatkan percaya diri dan bebas tersenyum selebar mungkin (jangan kelebaran kali ya..) dan banyak juga yang akhirnya berkonsultasi ke dokter gigi dan minta agar giginya dibuat lebih putih dari gigi aslinya.
Mungkin ada yang heran, kenapa giginya berubah warna? Perubahan warna gigi terjadi karena 2 faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik misalnya adalah genetik, adanya kelainan herediter, obat-obatan seperti antibiotik, matinya saraf gigi. Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain adalah konsumsi makanan atau minuman yang bisa merubah warna seperti teh, kopi; kebiasaanmerokok, dsb. Jadi banyak hal yang bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
Bisakah diputihkan? Bisa saja.. walaupun tergantung dari kasusnya juga. Teknik yang akhir2 ini sedang ngetrend adalah teknik bleaching. Teknik bleaching ini ada 2 macam yaitu pemutihan secara internal dan eksternal. Perawatan yang dipilih tergantung dari beberapa hal, antara lain penyebab perubahan warna, vitalitas gigi, indikasi yang tepat dan motivasi pasien.
Pemutihan internal harus dilakukan oleh dokter gigi. Cara ini dilakukan pada gigi yang sudah mati (nonvital) dan sudah dilakukan perawatan endodontik.
Sedangkan pemutihan eksternal dilakukan pada gigi vital. Salah satunya bisa dilakukan sendiri oleh pasien dengan menggunakan alat semacam mouth guard. Pemutihan eksternal ini hanya bekerja pada lapisan terluar gigi sehingga kurang efektif dan tidak bertahan lama.
Tidak salah menginginkan gigi lebih putih, asal pemutihan gigi dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi dan tidak sembarangan. Hal ini karena bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai pemutih antara lain adalah hidrogen peroksida, natrium perborat, dan karbamid peroksida yang bersifat reaktif. Dari penelitian diketahui bahwa karbamid peroksida dapat bereaksi menimbulkan peradangan pada mukosa mulut. Sejumlah penelitian lain juga membuktikan bahwa bahan2 pemutih gigi dapat merangsang resorpsi (penyerapan) akar yang patologis dan meningkatkan kerapuhan gigi.
Jadi, untuk amannya, sebelum memutuskan untuk memutihkan gigi, konsultasilah dengan dokter gigi untuk mengurangi risiko timbulnya masalah kelak.. Nah, perlu atau tidaknya memutihkan gigi tergantung dari kepuasan si pemilik gigi akan warna giginya, dan juga kemampuan 'kocek'nya karena bleaching termasuk perawatan gigi yang 'mahal'..
Mungkin ada yang heran, kenapa giginya berubah warna? Perubahan warna gigi terjadi karena 2 faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik misalnya adalah genetik, adanya kelainan herediter, obat-obatan seperti antibiotik, matinya saraf gigi. Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain adalah konsumsi makanan atau minuman yang bisa merubah warna seperti teh, kopi; kebiasaanmerokok, dsb. Jadi banyak hal yang bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
Bisakah diputihkan? Bisa saja.. walaupun tergantung dari kasusnya juga. Teknik yang akhir2 ini sedang ngetrend adalah teknik bleaching. Teknik bleaching ini ada 2 macam yaitu pemutihan secara internal dan eksternal. Perawatan yang dipilih tergantung dari beberapa hal, antara lain penyebab perubahan warna, vitalitas gigi, indikasi yang tepat dan motivasi pasien.
Pemutihan internal harus dilakukan oleh dokter gigi. Cara ini dilakukan pada gigi yang sudah mati (nonvital) dan sudah dilakukan perawatan endodontik.
Sedangkan pemutihan eksternal dilakukan pada gigi vital. Salah satunya bisa dilakukan sendiri oleh pasien dengan menggunakan alat semacam mouth guard. Pemutihan eksternal ini hanya bekerja pada lapisan terluar gigi sehingga kurang efektif dan tidak bertahan lama.
Tidak salah menginginkan gigi lebih putih, asal pemutihan gigi dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi dan tidak sembarangan. Hal ini karena bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai pemutih antara lain adalah hidrogen peroksida, natrium perborat, dan karbamid peroksida yang bersifat reaktif. Dari penelitian diketahui bahwa karbamid peroksida dapat bereaksi menimbulkan peradangan pada mukosa mulut. Sejumlah penelitian lain juga membuktikan bahwa bahan2 pemutih gigi dapat merangsang resorpsi (penyerapan) akar yang patologis dan meningkatkan kerapuhan gigi.
Jadi, untuk amannya, sebelum memutuskan untuk memutihkan gigi, konsultasilah dengan dokter gigi untuk mengurangi risiko timbulnya masalah kelak.. Nah, perlu atau tidaknya memutihkan gigi tergantung dari kepuasan si pemilik gigi akan warna giginya, dan juga kemampuan 'kocek'nya karena bleaching termasuk perawatan gigi yang 'mahal'..
Comments
sekarang aku boleh bangga kalo ditanya knapa gigiku kuning..karena bleaching bukan solusi yg sehat....:D
gigi saya kuninggg banget... dah kaya spidol warna kuning langsat..
dah gtu, di gigi seri bagian atas ada 2 gigi itu di tengah"nya ada warna putih tembok, di sektiarnya warna kuning, saya masih kls 3SMP cowo, ganteng, tp gigi jlek >.<
mohon bantuannya biar gigi putih bersih ampe di akherat nanti..
oo ya klo buka yang ini buka e-mail goolenya donk, ak kirim ke ggolenya ibu dokter..
bales e-mail aja ya ^^
ak kasih juga gambar gigi akuw ^^
thx bu dok...
cia
ksi solusi dunk.bs gk d ptihin?
mohon dijawab donk, kemahalan kalo mesti ke dokter gigi..