Bahaya Sinar UV
Jika sering beraktivitas di bawah sinar matahari mungkin Anda sudah akrab dengan berbagai produk tabir surya. Namun, sudah tepatkah tabir surya yang Anda gunakan?
Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang. Namun, sinar ini juga dapat berbahaya bagi kulit, bahkan bisa menyebabkan kanker kulit. Karena itu kita perlu melindunginya.
Bahaya bagi Kulit
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan matahari.
Sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak hitam yang kita kenal sebagai flek hitam. Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau menipis. Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi.
Benjolan-benjolan atau flek pada kulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan kanker kulit. Khususnya pada orang yang banyak bekerja di bawah terik matahari atau sering berjemur di pantai. Tidak heran bila bintik awal kanker kulit timbul di bagian tubuh yang terbuka seperti wajah, kepala, tangan dan bagian yang banyak terpapar sinar matahari.
Pentingnya Sun Protector
Sinar Matahari tidak sepanjang hari merusak kulit, sebelum pukul 09.00 pagi justru penting untuk tulang. Kita justru harus waspada pada pancaran sinar yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 15.00, sebab disaat waktu tersebut sinar matahari mengandung sinar UV yang dapat merusak kulit.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindarinya? Penggunaan sun protector atau tabir surya dapat membantu menghindari cahaya berbahaya sebelum menembus kulit. Banyak produk tabir surya yang ditawarkan. Ada yang berwujud krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada juga yang dibubuhi vitamin, pelembab sari lidah buaya, teh hijau, serta pewangi.
Penggunaan tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit dan seberapa aktif kegiatan kita di bawah sinar matahari. SPF (Sun Protection Factor), satuan tabir surya lazim digunakan untuk menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar, tersedia dari kadar 8, 15, 30, 45, atau bahkan 60. Penghitungan SPF disesuaikan dengan dosis minimal timbulnya eritema atau kemerahan pada kulit.
Para dermatologis sepakat bahwa SPF 15 dapat melindungi kulit sampai sekitar 94 hingga 95 persen dari sinar UVB. Namun ini berlaku untuk pekerja kantoran yang tidak begitu lama bermandi matahari. Untuk pekerja lapangan, atau mereka yang biasa melakukan olahraga luar ruang, seperti renang, sebaiknya menggunakan minimal SPF 30 agar benar-benar terlindung dari paparan sinar matahari. Yang penting adalah sesuaikan penggunaan tabir surya dengan aktivitas dan bahan yang cocok dengan jenis kulit.
Mengenakan tabir surya bukan berarti Anda aman dari pengaruh buruk sinar matahari. Pasalnya, tabir surya tidak bertahan lama di kulit Anda. Begitu terkena air, pasir, atau keringat ia akan luntur dari kulit Anda. Tak cuma itu, efektivitas tabir surya juga akan melemah seiring waktu. Pakailah tabir surya tiap satu jam sekali atau setidaknya dua jam sekali.
Untuk benar-benar menghindari bahaya sinar matahari, Anda juga bisa menggunakan kacamata hitam, topi, scarf, atau payung jika beraktivitas dibawah terik matahari. Dengan perlindungan yang tepat, Anda tidak perlu takut beraktivitas di bawah sinar mentari.
Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang. Namun, sinar ini juga dapat berbahaya bagi kulit, bahkan bisa menyebabkan kanker kulit. Karena itu kita perlu melindunginya.
Bahaya bagi Kulit
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan matahari.
Sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak hitam yang kita kenal sebagai flek hitam. Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau menipis. Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi.
Benjolan-benjolan atau flek pada kulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan kanker kulit. Khususnya pada orang yang banyak bekerja di bawah terik matahari atau sering berjemur di pantai. Tidak heran bila bintik awal kanker kulit timbul di bagian tubuh yang terbuka seperti wajah, kepala, tangan dan bagian yang banyak terpapar sinar matahari.
Pentingnya Sun Protector
Sinar Matahari tidak sepanjang hari merusak kulit, sebelum pukul 09.00 pagi justru penting untuk tulang. Kita justru harus waspada pada pancaran sinar yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 15.00, sebab disaat waktu tersebut sinar matahari mengandung sinar UV yang dapat merusak kulit.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindarinya? Penggunaan sun protector atau tabir surya dapat membantu menghindari cahaya berbahaya sebelum menembus kulit. Banyak produk tabir surya yang ditawarkan. Ada yang berwujud krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada juga yang dibubuhi vitamin, pelembab sari lidah buaya, teh hijau, serta pewangi.
Penggunaan tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit dan seberapa aktif kegiatan kita di bawah sinar matahari. SPF (Sun Protection Factor), satuan tabir surya lazim digunakan untuk menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar, tersedia dari kadar 8, 15, 30, 45, atau bahkan 60. Penghitungan SPF disesuaikan dengan dosis minimal timbulnya eritema atau kemerahan pada kulit.
Para dermatologis sepakat bahwa SPF 15 dapat melindungi kulit sampai sekitar 94 hingga 95 persen dari sinar UVB. Namun ini berlaku untuk pekerja kantoran yang tidak begitu lama bermandi matahari. Untuk pekerja lapangan, atau mereka yang biasa melakukan olahraga luar ruang, seperti renang, sebaiknya menggunakan minimal SPF 30 agar benar-benar terlindung dari paparan sinar matahari. Yang penting adalah sesuaikan penggunaan tabir surya dengan aktivitas dan bahan yang cocok dengan jenis kulit.
Mengenakan tabir surya bukan berarti Anda aman dari pengaruh buruk sinar matahari. Pasalnya, tabir surya tidak bertahan lama di kulit Anda. Begitu terkena air, pasir, atau keringat ia akan luntur dari kulit Anda. Tak cuma itu, efektivitas tabir surya juga akan melemah seiring waktu. Pakailah tabir surya tiap satu jam sekali atau setidaknya dua jam sekali.
Untuk benar-benar menghindari bahaya sinar matahari, Anda juga bisa menggunakan kacamata hitam, topi, scarf, atau payung jika beraktivitas dibawah terik matahari. Dengan perlindungan yang tepat, Anda tidak perlu takut beraktivitas di bawah sinar mentari.
Comments
»
TQ..
kl kt lebh dri 5 jman di bwh snar mathari gmn solusinya mnbk