Pentingnya Mencatat Siklus Haid

Mommies di sini ada yang suka catat tanggal haid secara rutinkah? Saya termasuk yang hobi catat tanggal haid sedari gadis dulu, dan berlanjut sampai sekarang. Ternyata catat-mencatat tanggal haid banyak manfaatnya juga Moms, terutama untuk tahu kapan masa subur kita. Setelah menikah, informasi masa subur bikin kita jadi tahu kapan tanggal yang tepat untuk berhubungan agar kemungkinan hamil lebih besar. Sebelumnya kita bahas siklus haid dulu yuk.

Wanita ‘dibekali’ dengan sel telur yang satu persatu dikeluarkan setiap masa ovulasi datang. Sel telur matang akan dilepaskan dari ovarium dan akan turun ke saluran tuba falopi. Proses turunnya sel telur atau dikenal dengan istilah ovulasi, hanya berlangsung selama beberapa jam, dan disinilah tahap ketika bertemu dengan sel sperma maka sel telur akan dibuahi dan berkembang menjadi embrio, dan kelak menjadi bayi. Setiap siklusnya rahim kita mempersiapkan dinding rahim untuk proses pembuahan, dan bila tidak ada pembuahan maka terjadilah peluruhan yaitu perdarahan yang kita kenal dengan haid.

Secara teori, kehamilan bisa terjadi bila terjadi pertemuan antara sel telur dan sel sperma di hari-hari sebelum terjadinya ovulasi (sekitar 3 -5 hari sebelumnya) dan ketika ovulasi sedang terjadi (sekitar 24 jam). Setelah itu, maka kemungkinan untuk hamil akan kecil karena sel telur sudah tidak berada di saluran tuba falopi. Kapan ovulasi terjadi? Umumnya secara teori, ovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid. Misal rata-rata siklus haid seseorang 28 hari, maka ovulasi kemungkinan terjadi pada hari ke-14 siklus haid, atau 14 hari sebelum haid selanjutnya. Untuk memastikan kapan masa ovulasi kita bisa pakai kalkulator siklus haid, saya biasa mengecek siklus saya di situs ibuhamil.com karena informasinya cukup detil.

Jadi Moms, kita bisa menggunakan penghitungan kalendar siklus haid ini untuk merencanakan kehamilan, walaupun tidak disarankan untuk mencegah kehamilan ya karena siklus bisa saja berubah, meski ada beberapa Mommies yang menggunakan sistem kalendar untuk menghindari hamil dan ‘aman-aman’ saja tapi ada juga yang lupa tanggalnya dan kehamilan pun terjadi. Untuk lebih amannya Moms bisa gabungkan dengan kontrasepsi lainnya ya. Gender bayi pun bisa direncanakan dari tanggal siklus lho, Moms bisa cek langsung pada kalender siklus di atas, tapi ini hanya sebatas perkiraan ya karena semua Tuhan yang tentukan. 

Selain berkaitan dengan perencanaan kehamilan, ada manfaat lain juga dari mencatat siklus haid Moms. Mencatat siklus haid bisa membantu kita memantau perubahan siklus yang tidak seperti biasanya. Misal siklus rata-rata kita 28 hari, tapi tiba-tiba mundur atau maju beberapa hari. Hal ini kadang hanya sementara, lalu normal kembali tapi bisa juga menjadi tanda adanya suatu keadaan yang harus kita cermati. Beberapa penyebab siklus haid maju atau mundur antara lain karena stres, kelelahan, kebiasaan merokok, ataupun efek penggunaan KB. Siklus haid yang tidak kunjung datang juga bisa menjadi tanda kehamilan, atau adanya suatu gangguan pada organ kewanitaan yang perlu diperiksakan lebih lanjut ke dokter ya.  

Kapan sih perlu mencatat siklus haid? Biasanya saya selalu catat tanggal awal haid dan masa-masa subur. Moms bisa catat di kalendar, planner, jurnal dsb. Sekarang juga banyak sekali aplikasi untuk track siklus haid yang bermanfaat sebagai pengingat bila kita memasuki masa subur atau menjelang haid. Catat hari pertama haid sebagai hari ke-1, dan selanjutnya sampai bertemu dengan haid selanjutnya sebagai hari ke-1 kembali. Kita akan tahu rata-rata siklus haid kita berapa hari dengan melihat urutan angka di hari terakhir sebelum haid datang kembali. Siklus haid ini penting sebagai penghitung masa subur kita juga Moms, biasanya kalkulator siklus haid akan menanyakan tanggal hari pertama dari haid terakhir, dan berapa hari siklus (interval) haid kita. Bila jumlah hari siklus berbeda-beda, Moms bisa ambil siklus dalam 3 bulan terakhir lalu dihitung rata-ratanya maka itulah siklus rata-rata haidnya.

Itulah beberapa manfaat dan cara mencatat siklus haid, yang meski terlihat sepele tapi manfaatnya cukup banyak. Sekian dulu Moms, semoga bermanfaat ya!

Sumber:

https://www.yourfertility.org.au/everyone/timing

www.mayoclinic.org 




Comments

Popular posts from this blog

Atur Duit untuk Kesehatan

Manfaat Kol untuk Ibu Menyusui, Emang Ada?

Karang Gigi