Manfaat Kol untuk Ibu Menyusui, Emang Ada?

Menyusui bayi adalah proses awal menjadi ibu yang menurut saya sangat challenging. Penyesuaian di awal memerlukan waktu beberapa saat untuk beradaptasi bagi ibu dan bayi untuk sama-sama menemukan kenyamanan dalam proses menyusui. Dan ternyata, setelah masa menyusui sudah hampir selesai, proses menyapihnya pun bukan hal yang mudah untuk sebagian besar mommies, sampai berlanjut ada yang sampai 3 tahun, bahkan 5 tahun. 

Ngomong-ngomong tentang sapih, ada cerita cukup unik seputar sapih anak terakhir saya sekitar 3 bulan lalu. Sebenarnya sapih menyapih bukan hal baru, karena sudah ada pengalaman dengan dua kakak-kakaknya, tapi tetap saja ada rasa gelisah dan ragu. Alhamdulillah, ketiga anak saya lulusan S3 ASI (menyusu sampai 2 tahun), dan menginjak 2 tahun biasanya saya sudah bertekad sapih, ngga ada niat untuk memperpanjang kontrak karena menurut saya 2 tahun sudah cukup sesuai anjuran. Banyak drama yang terjadi selama proses menyusui, salah satu yang saya rasa cukup berat adalah tidur malam yang sering terbangun, walaupun ketika sudah disapih biasanya rindu juga dengan masa-masa itu. Anyway, proses menyapih ketiganya alhamdulillah cukup singkat, biasanya dengan komunikasi ke anak, sering diberi sugesti, tidak lagi menawarkan menyusu (tidak langsung ditolak tapi dikurangi bertahap), dan pastinya minta bantuan suami karena masa-masa menyapih butuh support dari orang-orang terdekat.

Bersyukur banget, proses menyapih anak terakhir berjalan sangat cepat, hanya sekitar 1 minggu sejak mulai dikomunikasikan ke anak. Saya sendiri cukup takjub, karena anak ini tipe yang kuat menyusu, dan sepanjang malam dia selalu menyusu, ternyata bisa berhenti dengan minim drama. Tapi akibatnya, payudara saya jadi bengkak dan sakit sekali selama sekitar 5-7 hari. Saya teringat mama saya pernah bilang manfaat sayur kol yang bisa dijadikan kompresan untuk mengurangi bengkak. Singkat cerita, saya beli kol lalu kompres, dan alhamdulillah keesokannya bengkak sudah berkurang drastis. Saya ulangi lagi, dan bengkak pun benar-benar hilang dan tidak sakit lagi.

Apa benar kol memang efektif untuk mengurangi bengkak payudara selama menyusui atau menyapih? Menurut healthline.com: Midwives and lactation consultants have been recommending this remedy for decades. While it sounds weird, it seems to have some basis in science: Because of certain plant compounds found in cabbage, the leaves may have an anti-inflammatory effect on breast tissue when applied directly to your skin.”

Jadi, kandungan tertentu dalam sayur kol memang terbukti efektif untuk mengurangi efek peradangan pada payudara ketika dikompreskan langsung di area yang bengkak. Dan rekomendasi ini sudah diberikan selama bertahun-tahun untuk membantu pembengkakan, meski terdengar aneh. Ya memang cukup aneh ya, dan mungkin belum umum dilakukan. Sampai-sampai suami saya yang awalnya kurang percaya dan menertawakan tindakan saya itu, akhirnya percaya juga karena ternyata beneran se-ngaruh itu pengaruh sayuran kol pada pembangkakan payudara.


Jadi bagaimana cara menggunakan kol sebagai kompres? Mudah saja, bersihkan kol dan keringkan, lalu tempelkan di area payudara yang bengkak atau sakit (selain daerah putting ya) selama sekitar 30 menit, sampai kol terasa hangat. Ulangi 2-3 kali sehari sampai bengkak mereda. Kalau tidak mereda juga dan semakin sakit, konsultasikan ke dokter ya. Perlu diingat bahwa kompres kol ini hanya mengurangi gejala saja, kalau bengkak payudara disebabkan infeksi maka tetap perlu berobat atau berkonsultasi langsung dengan dokter atau konsultan laktasi. Ohya, untuk mommies yang mengalami pembangkakan payudara dan masih aktif menyusu (bukan sedang menyapih) sebaiknya kompres kol ini tidak dilakukan terlalu sering ya karena ada risiko penurunan produksi ASI.

Semangat mengASIhi selalu ya mommies, jangan menyerah karena setiap kendala insyaAllah ada solusinya =)

Comments

Popular posts from this blog

Atur Duit untuk Kesehatan

Adiksi Medsos dan Bahayanya